Adventure
Enduro adalah sebuah kegiatan olahraga yang memerlukan kesiapan stamina dan
ketahanan sepeda motor yang sungguh-sungguh. Apalagi jika merencanakan melakukan
perjalanan melewati rute-rute ekstrim, tetapi kelelahan itu semua akan terbayar
saat si biker mencapai tujuannya.
Beberapa tips Adventure Enduro yang akan diuraikan dalam artikel ini akan sangat membantu perjalanan yang melelahkan menjadi perjalanan yang menyenangkan.
1. Apa yang harus dibawa dan digunakan.
Adventure Off road identik dengan lintasan berat, semak belukar, sungai, jurang, gunung-gunung dan berlumpur ria. Biker harus betul-betul menyikapinya dengan penuh persiapan agar perjalanannya tidak mematikan walau menyiksa.
Helm model cakil disarankan untuk digunakan, goggle akan membantu ketika melintasi semak-semak belukar dan lintasan berdebu, jersey tangan panjang, body protector, boot laras panjang dan celana panjang. Perlengkapan lain yg mutlak, toolkits, camel back berisi air mineral, makanan yg mempunyai kandungan karbohidrat suatu keharusan yg menyertai perjalanan.
2. Posisi Tubuh
Dalam kondisi normal riding sangat mempengaruhi keseimbangan-kenyamanan-keluwesan dan kesehatan. Keseimbangan selain dipengaruhi oleh faktor kecepatan dan lintasan juga di pengaruhi oleh faktor penempatan tubuh :
a.Genggaman telapak tangan,
Mulai dari genggaman jari-jari tangan, sebagaimana yang saya peroleh pada suatu kesempatan training, bahwa handle bar harus dijepit dengan power fingers (kelingking, jari manis dan di locked dengan ibu jari) dengan cara demikian otot-otot triceps akan bekerja. Sedangkan jari tengah dan jari telunjuk (yang disebut fine tuning fingers) dipergunakan untuk tuas rem dan tuas kopling
b.Bobot tubuh
Untuk mendapatkan konsentrasi, kenyamanan merupakan faktor kuncinya. Sedangkan kenyamanan sangat dipengaruhi oleh ergonomic dari penempatan tubuh pada kendaraan. Ketika duduk umumnya bobot tubuh kita dari pinggul ke atas akan bertumpu pada tulang belakang (spine) posisi ini selain membahayakan kesehatan juga cepat membuat letih tubuh dari sisi tekhnik ketika si biker duduk dalam normal riding dan tiba-tiba roda depan melintasi batu atau memasuki lubang kestabilan si biker akan terganggu dan memungkinkan si biker jatuh.
Petunjuk yang benar adalah menempatkan bobot tubuh terbagi pada kedua tangan, dengan menempatkan badan sedikit membungkuk ke depan dengan kedua tangan sedikit menekuk (Gaya sombong). Kepala tegak dengan pandangan mata jauh 25 – 35 meter kedepan, kedua kaki selalu menjepit tangki dengan rapat.
3.Menikung
Keberhasilan biker menikung pada lintasan buruk, sempit ataupun licin sangat dipengaruhi kombinasi: pandangan mata-posisi tangan-posisi badan dan putaran mesin yang harus selalu selaras. Usahakan pandangan mata tidak tertuju kebawah dekat dengan roda depan akan tetapi mengarah jauh kesudut keluar tikungan jika lintasan menikung tsb.tidak terdapat blind spot(BS), seandainya terdapat BS maka arahkan mata ke titik apex (Titik mati) dari tikungan tsb. Kecepatan dijaga konstan (balance throttle), tidak ada akselerasi sampai ke titik apex, setelah motor kembali pada posisi normal ente boleh tambah akselerasi secara bertahap.
Jangan membiarkan bobot kendaraan + tubuh bertumpu pada roda belakang, saran saya posisikan “combined weight distribution” pada pusat berat kendaraan (foot peg) dengan cara menekan (Push) handle bar yang ada disebelah arah tikungan dan julurkan kaki yg berada didalam tikungan ke depan, kemudian menekankan kaki (Lean) yg berada pada bagian luar tikungang ke tangki sehingga telapak kaki terasa mantap menginjak foot peg, selanjutnya ikuti dengan menjaga putaran mesin (Roll), semakin tegak sepeda motor kecepatan dapat ditambah.
4.Lintasan Berbatu
Lintasan ini jika panjang akan sangat melelahkan, berbahaya dan cukup menantang.
Lintasan berbatu padat berbeda dengan batu lepas, lintasan batu lepas memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk melibasinya. Kedua tangan harus dapat menjadi absorber vibrasi bagi tubuh untuk itu kedua tangan harus dibuat menekuk, berat kendaraan harus ditumpukan ke roda belakang semenatara keseimbangan harus dijaga oleh si biker.
Apa yang saya lakukan selama ini, saya usahakan berdiri ketimbang duduk dengan demikian bobot tubuh jadi menyatu pada pusat kendaraan (High Weight Center) sambil menjaga putaran mesin jari-jari fine tuning fingers saya menempel pada kopling berjaga-jaga ketika putaran mesin harus turun mendadak. Dengan berdiri dan pandangan ke depan saya lebih dapat mengontrol keseimbangan kendaraan ketimbang posisi duduk.
5.Lintasan Licin (Padat)
Licin dan padat?? Ini boleh suatu handicap yang paling ditakuti oleh kalangan biker, apa lagi permukaan nya banyak alur-alur air seakan kaca yang dilumuri olie. Saya tidak perlu malu turun dari kendaraan menuntun untuk melintasinya, beberapa biker yg sudah berpengalaman dengan sepeda motor biasa (dual purpose) yg mempunyai seat height rendah mereka tetap duduk di sepeda motornya menjalankan dengan menggunakan putaran mesin rendah.
Pada saat tertentu roda depan bisa saja mengalami understeer gara-gara rem depan yg tajam begitu juga roda belakang mengalami oversteer akibat engine brake atau terlalu dalam menginjak pedal rem, jika ini terjadi umumnya biker akan jatuh kalau situasi nya demikian saya langsung menekan tuas kopling sehingga roda belakang akan mengalami freewheel.
6.SingleTrack
Tidak dipungkiri kadang kalaa single track harus dilewati dimana satu sisi nya tebing dan dilain sisinya jurang. Pada suatu kesempatan dalam perjalanan dari Batu (Jatim) menuju Bromo, ada satu biker berusia +40 th sampai harus menangis dan kencing di celana ketika dia terpaksa harus melewati titian surga ini, mau kembali tidak memungkinkan karena lebar track yg sempit, jalan terus mengerikan dengan alasan phobia ketinggian.
Dengan meninggalkan sepeda motornya si biker terpaksa harus dituntun oleh rekan-rekannya. Ada beberapa cara yg biasa saya lakukan dalam menyikapi kondisi ini, pertama mengarahkan roda depan ke tebing beberapa kali dengan posisi badan berada disisi tebing sampai arah roda kembali kearah balik. Beberapa biker dunia menyikapi dengan cara berbeda, berhenti kemudian mengangkat bagian depan kendaraan dengan putaran menghentak pada saat roda depan sudah mulai mendongak segera kaki kiri turun, kaki kanan tetap berada di foot peg kemudian ketika motor nyaris dalam posisi vertical dia memutarkan arah muka 180’. Apa yg dilakukan terakhir ini tentunya memerlukan latihan sebelumnya, salah-salah motor bisa nyebur ke jurang.
7.Menanjak dengan ketinggian yg curam
Sering kita jumpai biker yg cukup kewalahan melibas lintasan menanjak curam, motor mengalami flip back si biker terjungkal dan berguling-guling kebawah. Kejadian ini selain disebabkan oleh beberapa faktor, juga disebabkan oleh body shifting dan pandangan mata yang salah.
Banyak orang tidak paham pandangan mata sangat besar mempengaruhi ke stabilan. Posisi yang baik adalah berdiri dengan menempatkan badan cenderung kedepan, jika roda depan berada segaris dengan dagu, mata harus mengarah horizontal tidak ke ujung tanjakan, melihat ke ujung tanjakan pada posisi ini dapat menyebakan sibiker kehilangan keseimbangan dan membuat garis centre gravity berpindah.
8.Menurun
Ini berbeda ketika anda harus menurun, posisi badan kebalikan dari posisi menanjak. Tetapi pandangan harus diarahkan ke depan bukan ke bawah, apa yg saya katakan ini berkaitan dengan keseimbangan. Selanjutnya biker harus menjaga putaran mesin tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, putaran mesin yang tinggi pada kecepatan rendah lebih-lebih pada lintasan licin membuat roda belakang terkunci dan mengakibat si biker jatuh.
Sedangkan putaran mesin rendah umumnya akan yang seakan-akan freewheel membuat laju kendaran bergerak cepat dan ini juga membuat motor tidak terkendali.
Banyak biker melakukan dengan cara lain (khususnya motor-motor yg seat height nya rendah) mereka mematikan mesin dengan memasukan gigi, selanjutnya kedua kaki diturunkan, ketika roda motor diharapkan bergulir tuas kopling diremas, ketika mengharapkan laju roda lambat tuas kopling dilepas dengan halus sementara itu kedua kaki tetap menginjak permukaan dengan demikian kestabilan tetap terjaga.
Saatnya bersenang-senang (JP) sumber : http://www.jddc-online.com
Beberapa tips Adventure Enduro yang akan diuraikan dalam artikel ini akan sangat membantu perjalanan yang melelahkan menjadi perjalanan yang menyenangkan.
1. Apa yang harus dibawa dan digunakan.
Adventure Off road identik dengan lintasan berat, semak belukar, sungai, jurang, gunung-gunung dan berlumpur ria. Biker harus betul-betul menyikapinya dengan penuh persiapan agar perjalanannya tidak mematikan walau menyiksa.
Helm model cakil disarankan untuk digunakan, goggle akan membantu ketika melintasi semak-semak belukar dan lintasan berdebu, jersey tangan panjang, body protector, boot laras panjang dan celana panjang. Perlengkapan lain yg mutlak, toolkits, camel back berisi air mineral, makanan yg mempunyai kandungan karbohidrat suatu keharusan yg menyertai perjalanan.
2. Posisi Tubuh
Dalam kondisi normal riding sangat mempengaruhi keseimbangan-kenyamanan-keluwesan dan kesehatan. Keseimbangan selain dipengaruhi oleh faktor kecepatan dan lintasan juga di pengaruhi oleh faktor penempatan tubuh :
a.Genggaman telapak tangan,
Mulai dari genggaman jari-jari tangan, sebagaimana yang saya peroleh pada suatu kesempatan training, bahwa handle bar harus dijepit dengan power fingers (kelingking, jari manis dan di locked dengan ibu jari) dengan cara demikian otot-otot triceps akan bekerja. Sedangkan jari tengah dan jari telunjuk (yang disebut fine tuning fingers) dipergunakan untuk tuas rem dan tuas kopling
b.Bobot tubuh
Untuk mendapatkan konsentrasi, kenyamanan merupakan faktor kuncinya. Sedangkan kenyamanan sangat dipengaruhi oleh ergonomic dari penempatan tubuh pada kendaraan. Ketika duduk umumnya bobot tubuh kita dari pinggul ke atas akan bertumpu pada tulang belakang (spine) posisi ini selain membahayakan kesehatan juga cepat membuat letih tubuh dari sisi tekhnik ketika si biker duduk dalam normal riding dan tiba-tiba roda depan melintasi batu atau memasuki lubang kestabilan si biker akan terganggu dan memungkinkan si biker jatuh.
Petunjuk yang benar adalah menempatkan bobot tubuh terbagi pada kedua tangan, dengan menempatkan badan sedikit membungkuk ke depan dengan kedua tangan sedikit menekuk (Gaya sombong). Kepala tegak dengan pandangan mata jauh 25 – 35 meter kedepan, kedua kaki selalu menjepit tangki dengan rapat.
3.Menikung
Keberhasilan biker menikung pada lintasan buruk, sempit ataupun licin sangat dipengaruhi kombinasi: pandangan mata-posisi tangan-posisi badan dan putaran mesin yang harus selalu selaras. Usahakan pandangan mata tidak tertuju kebawah dekat dengan roda depan akan tetapi mengarah jauh kesudut keluar tikungan jika lintasan menikung tsb.tidak terdapat blind spot(BS), seandainya terdapat BS maka arahkan mata ke titik apex (Titik mati) dari tikungan tsb. Kecepatan dijaga konstan (balance throttle), tidak ada akselerasi sampai ke titik apex, setelah motor kembali pada posisi normal ente boleh tambah akselerasi secara bertahap.
Jangan membiarkan bobot kendaraan + tubuh bertumpu pada roda belakang, saran saya posisikan “combined weight distribution” pada pusat berat kendaraan (foot peg) dengan cara menekan (Push) handle bar yang ada disebelah arah tikungan dan julurkan kaki yg berada didalam tikungan ke depan, kemudian menekankan kaki (Lean) yg berada pada bagian luar tikungang ke tangki sehingga telapak kaki terasa mantap menginjak foot peg, selanjutnya ikuti dengan menjaga putaran mesin (Roll), semakin tegak sepeda motor kecepatan dapat ditambah.
4.Lintasan Berbatu
Lintasan ini jika panjang akan sangat melelahkan, berbahaya dan cukup menantang.
Lintasan berbatu padat berbeda dengan batu lepas, lintasan batu lepas memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk melibasinya. Kedua tangan harus dapat menjadi absorber vibrasi bagi tubuh untuk itu kedua tangan harus dibuat menekuk, berat kendaraan harus ditumpukan ke roda belakang semenatara keseimbangan harus dijaga oleh si biker.
Apa yang saya lakukan selama ini, saya usahakan berdiri ketimbang duduk dengan demikian bobot tubuh jadi menyatu pada pusat kendaraan (High Weight Center) sambil menjaga putaran mesin jari-jari fine tuning fingers saya menempel pada kopling berjaga-jaga ketika putaran mesin harus turun mendadak. Dengan berdiri dan pandangan ke depan saya lebih dapat mengontrol keseimbangan kendaraan ketimbang posisi duduk.
5.Lintasan Licin (Padat)
Licin dan padat?? Ini boleh suatu handicap yang paling ditakuti oleh kalangan biker, apa lagi permukaan nya banyak alur-alur air seakan kaca yang dilumuri olie. Saya tidak perlu malu turun dari kendaraan menuntun untuk melintasinya, beberapa biker yg sudah berpengalaman dengan sepeda motor biasa (dual purpose) yg mempunyai seat height rendah mereka tetap duduk di sepeda motornya menjalankan dengan menggunakan putaran mesin rendah.
Pada saat tertentu roda depan bisa saja mengalami understeer gara-gara rem depan yg tajam begitu juga roda belakang mengalami oversteer akibat engine brake atau terlalu dalam menginjak pedal rem, jika ini terjadi umumnya biker akan jatuh kalau situasi nya demikian saya langsung menekan tuas kopling sehingga roda belakang akan mengalami freewheel.
6.SingleTrack
Tidak dipungkiri kadang kalaa single track harus dilewati dimana satu sisi nya tebing dan dilain sisinya jurang. Pada suatu kesempatan dalam perjalanan dari Batu (Jatim) menuju Bromo, ada satu biker berusia +40 th sampai harus menangis dan kencing di celana ketika dia terpaksa harus melewati titian surga ini, mau kembali tidak memungkinkan karena lebar track yg sempit, jalan terus mengerikan dengan alasan phobia ketinggian.
Dengan meninggalkan sepeda motornya si biker terpaksa harus dituntun oleh rekan-rekannya. Ada beberapa cara yg biasa saya lakukan dalam menyikapi kondisi ini, pertama mengarahkan roda depan ke tebing beberapa kali dengan posisi badan berada disisi tebing sampai arah roda kembali kearah balik. Beberapa biker dunia menyikapi dengan cara berbeda, berhenti kemudian mengangkat bagian depan kendaraan dengan putaran menghentak pada saat roda depan sudah mulai mendongak segera kaki kiri turun, kaki kanan tetap berada di foot peg kemudian ketika motor nyaris dalam posisi vertical dia memutarkan arah muka 180’. Apa yg dilakukan terakhir ini tentunya memerlukan latihan sebelumnya, salah-salah motor bisa nyebur ke jurang.
7.Menanjak dengan ketinggian yg curam
Sering kita jumpai biker yg cukup kewalahan melibas lintasan menanjak curam, motor mengalami flip back si biker terjungkal dan berguling-guling kebawah. Kejadian ini selain disebabkan oleh beberapa faktor, juga disebabkan oleh body shifting dan pandangan mata yang salah.
Banyak orang tidak paham pandangan mata sangat besar mempengaruhi ke stabilan. Posisi yang baik adalah berdiri dengan menempatkan badan cenderung kedepan, jika roda depan berada segaris dengan dagu, mata harus mengarah horizontal tidak ke ujung tanjakan, melihat ke ujung tanjakan pada posisi ini dapat menyebakan sibiker kehilangan keseimbangan dan membuat garis centre gravity berpindah.
8.Menurun
Ini berbeda ketika anda harus menurun, posisi badan kebalikan dari posisi menanjak. Tetapi pandangan harus diarahkan ke depan bukan ke bawah, apa yg saya katakan ini berkaitan dengan keseimbangan. Selanjutnya biker harus menjaga putaran mesin tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, putaran mesin yang tinggi pada kecepatan rendah lebih-lebih pada lintasan licin membuat roda belakang terkunci dan mengakibat si biker jatuh.
Sedangkan putaran mesin rendah umumnya akan yang seakan-akan freewheel membuat laju kendaran bergerak cepat dan ini juga membuat motor tidak terkendali.
Banyak biker melakukan dengan cara lain (khususnya motor-motor yg seat height nya rendah) mereka mematikan mesin dengan memasukan gigi, selanjutnya kedua kaki diturunkan, ketika roda motor diharapkan bergulir tuas kopling diremas, ketika mengharapkan laju roda lambat tuas kopling dilepas dengan halus sementara itu kedua kaki tetap menginjak permukaan dengan demikian kestabilan tetap terjaga.
Saatnya bersenang-senang (JP) sumber : http://www.jddc-online.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar